Thursday, December 16, 2010

hore

tahun ini banyak banget berkat yang kuterima.
senang rasanya karena 6 hr lagi bakalan ngerayain ulang tahun pertama dengan suami tercinta.
yang akan di susul dengan merayakan natal dengan mertua. heheh. bakalan balik kampung suami deh, secara aku tak punya kampung, bisa juga ngerasain mudik, he3.
dan tentunya akan merayakan tahun baru dengan papa tersayang.
sudah tak sabar rasanya, pengen cepat-cepat merayakannya.

dan yang paling spesial adalah kado ulang tahun, natal dan tahun baru yang benar-benar indah dari Tuhan aku bisa memiliki keluarga mungil.
aku sangat berharap semoga ada bonus kado teramat sangat spesial lagi dari Tuhan, dan untuk hal ini aku ingin mengamini dengan sepenuh hati.
AMIN.

Sunday, December 12, 2010

rasanya

rasanya lega banget sekarang.
hahahha, bisa tersenyum lebar, hahahha, senyumku yang lama telah kembali.
rasanya cape tapi seneng, karena musti bikin sarapan, pdhal biasanya di bikinin ahhaha.
tak apa yg penting saya senang.
dan yg bikin senang lagi dia juga mo bantu2, heheh3.
gw masak (pdhl masakannya minimalis, sanking minimalisnya ga enak ahahha), dia nyuci.
ah senangnya, indahnya berbagi :)

sindrom

hahha, tampaknya kmarenan itu gara2 sindrom bridezila deh.
skrg gw udh bs kembali tersenyum :)
yeay, thank God smua sdh bjalan dgn cukup baik.
walopun ada aja yg kurang2.
kurang konsen jd hilang semua janji yg gw hapalin hahahhaha.
sindrom panik kl yg itu.
eh ada pulak sindrom kaget, gara2 tukang dekor gak dateng :( ggrrrr
ah yoweslah yg penting dah pecah bisul kl kata kakakku

Monday, November 22, 2010

apapun itu

ku kira akan ada yg bakal membuatku tertawa dan menemani.
tapi ternyata membuat manyun.
baiklah kalau begitu, tak apa.
dr awalpun sudah banyak yg mengecewakan.
bukan hanya 1 tapi cukup banyak, ha3, sejujurnya banyak banget malah.
jd sekarang sudah biasa, sudah kebal, he3, mungkin lebih tepatnya bisa di bilang hampir mati rasa.
tapi tenang sekarang ku tak akan menangis lagi.
sudah kering semua, sudah terserah saja.

tapi untunglah besok ada 1 yang dapat menghibur.
semoga benar2 menghibur, bukan nanti malah memble.

Monday, November 15, 2010

ups

tampaknya akhir2 ini saya menjadi sosok yang sensitif banget, teramat sangat stress dan galak.
jadi kalo disenggol dikit cuma ada 2 kemungkinan, marah atau mewek.

ditambah lagi setiap orang akan bilang kalau saya kurusan :(
padahal semua cara udah dilakukan untuk gemukin badan, mulai dari susu berbagai merk yang bertuliskan full cream, appet**, semua di beli supaya bisa naikin berat badan.
tapi yang ada itu semua ga diminum, karena kalo lagi kaya gini yang pasti kelihangan nafsu makan sampe rumah cuma pengen tidur.
sampai2 papa di rumah sengaja bikinin makanan supaya saya makan, karena sangat sayang dengan gadis kecilnya ini.

wah yang lebih bikin sedih adalah kalo di bilang sekarang kok gak terawat (makin kurus dan gak ceria).

kadang saya bener2 merasa sendiri walaupun banyak orang di sekitar saya yang sebenarnya sangat menyayangi saya.
tapi kadang justru orang-orang itu membuat saya makin pusing.

bener2 pengen ini semua cepat kelar dan berharap semua akan lebih baik bukan lebih buruk.
karena pasti yang akan kuhadapi di depan tidak akan sama seperti sekarang lagi.

Thursday, November 11, 2010

sekarang apa lagi?

wah mantep bener nih, bertubi-tubi aja terus.
ga bisakah cukup sudah?
sebenernya kenapa sih?
sampe heran deh.
ada apa?
kenapa kayak gitu?
bisa gak sih udahan?

*kemaren pengen nangis sekarang pengen creambath ajah deh udah cape nangis terus gak ngepek juga*

(curcol sambungan)

Sunday, November 7, 2010

ow ow ow ow

siang ini dikirimin cek list sama kakakku sayang.
hadoh jd inget kalo akhir-akhir ini belom urus ini dan itu.
sekarang aku mulai panik.
ahh, benar benar pengen membelah diri seperti amuba.
sejak lebaran persiapan belum tersentuh.
kerjaan membludak.
dan bonus tak ada si mbak.
wah paket komlitlah pokoknya kepusingan ini.

ha3 akhir2 ini isinya hanya sampah, curcol

Wednesday, November 3, 2010

apa apa apanya dong?

apa yg kurasa?
aku tak tahu kalau itu yg kau tanyakan.
apa yg kumau?
dengan yakin ku jawab, aku hanya ingin menangis saat ini.

*special thanks 2 candela, hugs*
wish u were here darl

Thursday, October 28, 2010

sekarang maunya siapa?

ketika mauku dan maunya telah berlalu.
sekarang pertanyaan berikutnya adalah "maunya siapa lagi?"
semakin kompleks dan bikin mumet kepala, akupun cuma bisa berkata ya sudah di ambrace aja.

Friday, October 15, 2010

stress tingkat tinggi

banyak yang harus dilakukan tapi hanya punya sedikit waktu.
ditambah banyak yang menyebalkan.
sekarang saya sangat berharap dapat mengkloning diri supaya bisa selesai semua.
stress pun melanda.
rambut rontok pun semakin menjadi.
tak heran orang pun berkata, kok kurusan?
berharap menambah berat badan, malah menurun yang di dapat

Sunday, May 16, 2010

mauku maunya

masing-masing punya keinginan
ketika mauku tak seperti maunya
ingin teriak rasanya

saat pilihanku tak seperti pilihannya
bikin geregetan jadinya

tapi aku diingatkan bahwa kita harus saling bertoleransi
kedepan tentu lebih banyak perbedaan menanti
semua itu harus disingkapi dengan baik sejak dini
jangan sampai perbedaan ini menjadi kendala dikemudian hari

susah juga ternyata
padahal ini baru mauku dan maunya
apa jadinya kalau ditambah dengan mau mereka?
apalagi kalau mau ku tak sesuai dengan mau mereka
yah dinikmati sajalah

Saturday, February 6, 2010

kurasa

tak ada kata, tak ada suara,
hanya rasa

tak bisa lagi ku rangkai kata,
hanya linangan air mata yang kurasa

Saturday, January 23, 2010

seperti di tonjok

ah kemarenan, gw baru aja merasa tertampar karena sering mengeluh ketimbang bersyukur, sekarang gw merasa di tonjok, he3.
tadi pas lagi persiapan, cari tambahan bahan buat besok lewat om google, dan nemuin:

Teguran Allah (1) : Bileam Dan Keledainya

Ayat bacaan: Bilangan 22:30
===========================
"Ketika itu TUHAN membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu, sampai engkau memukul aku tiga kali?"

Memang tidak enak rasanya jika kita ditegur. Walaupun teguran itu biasanya terjadi akibat kesalahan kita sendiri, dan demi kebaikan kita juga, tetapi tetap saja teguran seringkali meninggalkan perasaan tidak nyaman. Apalagi kalau sudah menyangkut harga diri, wah runyam ceritanya. Itu masih teguran dari sesama manusia. Bagaimana jika yang menegur bukan manusia, tetapi keledai? Apa rasanya? Mari kita tanya pada Bileam. Bileam mengalami peristiwa yang bagi kita mungkin terasa sangat memalukan. Kebandelannya membuat Tuhan berbicara melalui keledai yang ditungganginya.

Pada saat itu Raja Balak mengirim beberapa utusannya menemui Bileam, dengan tujuan menyuruh Bileam mengutuk bangsa Israel. Ketika hal itu disampaikan pada Bileam, Bileam pun meminta waktu untuk bertanya pada Tuhan. Apa kata Tuhan? "Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati." (Bilangan 22:12). Ini adalah sebuah larangan, dan Bileam pun taat. Tapi kemudian penolakan Bileam disikapi Balak dengan kembali mengutus orang-orang yang lebih banyak dan lebih terhormat, ditambah upah yang jauh lebih besar. Dan Bileam pun awalnya kembali menolak, tapi lihat ini, Bileam kembali mempertanyakan hal yang sama pada Tuhan. Meskipun keputusan bertanya pada Tuhan merupakan sebuah bentuk ketaatan, namun ketaatannya tidak penuh. Jika ia taat penuh, seharusnya Bileam tidak perlu bertanya lagi karena sejak awal Tuhan telah menyatakan tidak. Tapi Bileam kembali bertanya dan berharap Tuhan berubah pendirian. Tuhan tahu isi hati Bileam dan kemudian terpaksa menguji kesetiaannya. Tuhan mengijinkan dia pergi dengan catatan hanya diijinkan untuk melakukan apa yang difirmankan Tuhan. Dan keberangkatan Bileam pun membuat Tuhan marah. Ketika manusia tidak lagi mendengar perintah Tuhan lewat perkataan halus, Tuhan pun memakai sarana lain. Dalam kasus Bileam, Tuhan memakai keledainya! Keledai Bileam melihat Malaikat dan hal tersebut mengganggu kelancaran perjalanan, sehingga Bileam pun kesal lalu memukuli keledainya. Dan selanjutnya keledai itu pun berbicara menegur Bileam, yang kemudian disusul dengan penampakan Malaikat. Semua itu, membuat Bileam sadar bahwa apa yang dia lakukan adalah salah. Dan untunglah, Bileam segera menyesali kesalahannya dan berubah menjadi taat sepenuhnya. Betapa ironisnya, seekor keledai saja mampu melihat, tapi manusia tidak. Semua ini tidak harus terjadi apabila Bileam patuh sepenuhnya sejak awal dan tidak berulang-ulang mempertanyakan keputusan Tuhan.

Sikap Bileam ini sebenarnya menjadi cerminan sikap banyak orang percaya. Inilah pergumulan banyak anak Tuhan, termasuk saya sendiri, dan mungkin anda juga. Bileam bukan orang yang tidak percaya, dia sama seperti kita, percaya pada Tuhan, dan menunjukkan ketaatan, tapi sayangnya ketaatan itu masih sering tidak sepenuhnya utuh. Terkadang kita pun berusaha meyakinkan Tuhan, bahkan memaksa Tuhan untuk menyetujui apa yang kita anggap baik, padahal itu belum tentu yang terbaik menurut Tuhan. Doa-doa kita bukanlah dibangun dalam bentuk ketaatan dan penyerahan sepenuhnya, namun malah bertujuan untuk meminta Tuhan mengabulkan apa yang kita inginkan. Maka tidak heran jika ada saat dimana kita ditegur. Teguran Tuhan bisa datang lewat apa saja, baik secara lembut lewat hati nurani, lewat firman Tuhan yang disampaikan pada kita, lewat orang-orang yang berbicara pada kita, hingga teguran keras lewat berbagai kejadian jika kita masih juga bandel dan tuli.

Saya sendiri beberapa kali mendapat teguran dari Tuhan lewat berbagai hal. Saya tahu pasti, Tuhan bisa memakai sarana apapun untuk menegur. Saya pun tahu pasti, teguran itu bukanlah bertujuan untuk menyakiti atau mempermalukan kita, tapi bertujuan demi kebaikan kita juga. Tidakkah lebih baik ditegur saat ini daripada dibiarkan untuk masuk ke dalam siksaan kekal? Ayub pernah berkata, "Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa." (Ayub 5:17). Berbagai teguran itu jika kita sikapi dengan baik akan membuat kita terus bertambah baik pula. Itu pasti. Bentuk teguran adalah untuk mendidik kita, karena Tuhan begitu mengasihi kita dan tidak ingin kita menderita kelak. Dan karena itulah, kita pantas berbahagia ketika ditegur Tuhan. Pertanyaannya, apakah kita cukup ditegur dengan halus, atau harus lewat teguran "memalukan" seperti Bileam, atau bahkan harus melalui penderitaan dan rasa sakit? Semua tergantung sejauh mana kita mau mendengarkan dan menuruti teguran Tuhan, sejauh mana kita mau berubah dari jalan yang salah dan kembali pada "rel" yang sesuai keinginan Tuhan. Bagi saya sendiri, adalah jauh lebih baik untuk terus ditegur demi kebaikan, daripada dibiarkan tersesat dan berakhir pada penyesalan. Saya bersyukur untuk teguran demi teguran, juga untuk kesempatan yang masih diberikan pada saya untuk bertobat dan berubah menjadi lebih baik lagi dari hari ke hari. Oleh sebab itu, janganlah keraskan hati ketika kita ditegur. "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:7b).

Dengarkan dan patuhi segera teguran Tuhan sesegera mungkin

http://renungan-harian-online.blogspot.com/2008/11/teguran-allah-1-bileam-dan-keledainya.html


pas baca ini, gw langsung berasa, wah susaaaah banget ya jd anak Tuhan, musti taat dan patuh mengikuti kehendakNya.


gw bukan org yg sempurna, dan ga ada yg sempurna, mari belajar bersama menjadi yg lebih baik.
smoga gw bs jadi org yg lebih baik dr hr ke hari, disenangi orang-orang dan bukan di benci.
dan maaf ya kalo selama ini ada hal-hal yang gw lakukan yang tidak berkenan.
have a great day all :)

cheers,

tertampar

kemaren dapat forwardan email dari ka iya.
pas baca haduh berasa tertampar bener deh gw.
gini nih isinya:

" Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, pikirkan tentang seseorang yang tidak
dapat berbicara sama sekali.
Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang seseorang yang tidak
punya apapun untuk dimakan.
Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di
jalanan.
Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, pikirkan tentang seseorang yang berada pada
tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istrimu, pikirkan tentang seseorang yang memohon
kepada Allah untuk diberikan teman hidup.
Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu
cepat.
Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin
mempunyai anak tetapi dirinya mandul.
Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan
tugasnya, pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, pikirkan tentang seseorang yang
menempuh jarak yang sama dengan berjalan.
Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, pikirkan tentang pengangguran,
orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa"

semakin merasa berdosa pas baca bagian yang gw bold, gw lebih sering mengeluh ketimbang bersyukur.

gw jadi ingat lagu ini:
"bri syukur bri syukur brilah syukur bri syukur, susah atau pun senang bri syukur"
*sing*

ngondek.com

haduh edun, ik syebel beni nek.
rempong beni deh nek.
kika tinta suki nek, gggrrrrrr.
hahahaha, ga jelas banget gw, gpp deh, org lain ga perlu tau, cuma mo curcol aja. hehhehe