Monday, April 25, 2011

miss him

hampir setiap orang yang kutemui mengatakan yang ikhlas ya.
sejak dia di icu aku sudah mengikhlaskannya.
kusadari bahwa ku tak sanggup melawan kuasaNya.
jika Ia ingin memanggilnya pulang, ku tentu iklaskan itu.
karena dia bukan miliku tapi milikNya.

dan kerap kali mereka berkata, itu yang terbaik atau sudah jalannya, atau hal sejenisnya.
aku pun tak pernah berpikiran bahwa itu tidak adil atau ngeyel mempertanyakan kenapa padaNya.
aku tahu dengan jelas rencanaNya sangat indah.
dia tidak lagi merasakan sakitnya "jarum goni" (istilah yang sering kami pakai berserta suster mengingat betapa besarnya jarum HD), tidak sesak, tidak keram, dan smua rasa sakitnya sudah tidak ada di tempatNya.
aku pun tau dan merasakan bahwa Dia itu sungguh baik bagi kami.
dan tidak merasakan atau beranggapan Dia kejam.
karena permintaanku adalah kiranya beroleh belas kasihanMu, berikan mukjizatMu, sehingga ia boleh sembuh sempurna.
namun aku tak kuasa melawan kehendakMu

masalahku adalah mengatasi rasa kangenku.
semua aktifitas dan rutinitas bersamanya.
tidak ada lagi jadwal setiap sabtu, bangun pagi antar dia ke rs, dan menunggu serta menemaninya 5 jam di sana.
tidak ada lagi papa yang ku kunjungi setiap pulang kantor jika pulang teng go.
tidak ada lagi yang meneleponku mengatakan bahwa cedocard, nephrisol atau lainnya habis, "nanti mampirin ke kawi dan ke rumah ya"
tidak ada lagi yang mengajakku makan malam di rumahnya.
tidak ada lagi yang ku jemput untuk ke greja bersama jika ia sedang drop.
tidak ada lagi yang menunggu ku bersama suamiku sambil mereka makan kwetiau bersama, sampai aku selesai persiapan.
dan berbagai kebersamaan kami walau hal kecil.

the hardest things is dealing with my feelings, really miss him.

No comments:

Post a Comment